Sindrom Sjogren merupakan salah satu penyakit autoimun di mana sel imun menyerang tubuhnya sendiri akibat adanya masalah pada sistem imun. Limfosit yang merupakan sel inflamasi menyerang kelenjar eksokrin yang mengeluarkan cairan, mengurangi sekresi air liur dan air mata, serta menyebabkan mulut kering, mata kering, dan batuk kering. Selain kulit kering, gejala sendi seperti artritis reumatoid, Sindrom Raynaud di mana tangan menjadi mati rasa dan tangan menjadi putih saat terkena dingin, pneumonia interstisial di mana peradangan autoimun menyerang paru-paru, serta dapat berkembang menjadi neuralgia dan fibromyalgia. Secara khusus, limfoma ganas terjadi pada sekitar 5% kasus, dan oleh karena itu, diperlukan penanganan khusus.

Dalam tesis “Pemulihan sindrom Sjogren secara eksperimental dan klinis dengan terapi stem cell mesenkimal” dari Institut Kesehatan Nasional AS, disebutkan bahwa “ketika diobati dengan stem cell mesenkimal (MSC), autoimunitas ditekan dan fungsi sekresi kelenjar ludah dipulihkan baik pada model tikus maupun pasien dengan sindrom Sjogren. Injeksi MSC merupakan pengobatan yang efektif untuk SS dan memiliki implikasi penting untuk eksplorasi lebih lanjut MSC sebagai terapi baru bagi pasien dengan SS dan penyakit autoimun lainnya. Telah dipastikan bahwa migrasi MSC yang dimediasi SDF-1 memainkan peran penting dalam mengendalikan fungsi imunomodulatori dan patogenesis SS dan penyakit autoimun lainnya."